Bisnis edutech mengalami pertumbuhan
readmore
JAKARTA – Pertumbuhan jumlah pengguna
perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi pendidikan diramal mampu
bertumbuh hingga dua digit hingga akhir 2021. Masyarakat luar pulau Jawa
diyakini menjadi katalisnya.
Sekadar informasi, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menyebutkan bahwa pemerintah akan memfokuskan kebijakan dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja atau RAPBN 2022 pada enam hal, salah satunya
infrastruktur yang mendukung adaptasi teknologi dalam memperluas akses internet
dan mendukung proses belajar daring.
Berdasarkan draf Nota Keuangan Tahun Anggaran
2022, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan Rp541,7 triliun. Dana itu
diutamakan untuk beberapa kegiatan, seperti peningkatan kompetensi guru,
penguatan pendidikan vokasi dan karakter. Pemerintah juga memfokuskan
penggunaan anggaran untuk menunjang kegiatan belajar daring, terutama di daerah
yang belum terjangkau internet.
Pengamat telekomunikasi dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward mengatakan bahwa dampak RAPBN
terhadap perusahaan rintisan berbasis pendidikan sangat besar lantaran sampai
hari ini platform tersebut menjadi salah satu motor penggerak belajar daring di
Indonesia.
“Potensi
peningkatan edutech kedepannya harusnya bisa hingga [naik] dua digit.
Untuk semester kedua [2021] ini, bila sesuai dengan pembukaan akses di daerah
sulit internet dan peserta pendidikan baru, sekitar 10—20 persen. Kalau di 2022
bisa naik lagi hingga tiga digit,” tuturnya, Minggu (22/8/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemerintah
memiliki potensi untuk kembali menggandeng perusahaan rintisan di bidang
pendidikan. Hal ini dikarenakan setiap pemain telah memiliki konten-konten baik
pendidikan formal maupun nonformal. Alhasil, peluangnya adalah peningkatan
pangsa pasar yang besar. Adapun, tantangan setiap pemain ke depan adalah
membuat aplikasi dengan konten yang menarik dan sesuai dengan kurikulum di
setiap jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.
Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dan
pemain edutech akan memberikan keuntungan juga bagi perusahaan
rintisan tersebut, lantaran mereka akan mendapatkan pengetahuan mengenai apa
itu pendidikan, teknik efektif pendidikan, dan evaluasi pendidikan sesuai
kurikulum yang dibutuhkan.
“Ke depan akan terjadinya sinkronisasi
antarlembaga di pemerintahan untuk daerah yang belum terjangkau dan memang
perlu dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, strategi dari
pemain hingga akhir 2021 yang perlu dilakukan adalah melakukan survei,
analisis, dan menyediakan konten pendidikan yang cocok dengan daerah belum
terjangkau. Selain itu, mereka perlu mengajukan suatu proposal bersama agar
konten pendidikan dapat diterima secara daring dan kerja sama dengan balai
latihan kerja atau dinas pendidikan setempat, sehingga kontennya bisa tepat
guna.
sumber: https://teknologi.bisnis.com/read/20210822/101/1432603/jumlah-pengguna-edutech-bisa-tumbuh-dua-digit-ini-alasannya.
Posting Komentar